Skip to main content

Panduan Cara Ternak Ikan Cupang step by step - Budidaya Cupang!



Ternak Ikan Cupang – Ikan cupang adalah jenis ikan hias yang disukai anak-anak dan mudah dipelihara. Tentunya, budidaya ikan ini pun juga tergolong mudah. Apalagi Ikan Cupang juga tidak membutuhkan tempat pemeliharaan yang luas dan modal awal yang banyak.

Jadi, usaha ini juga bisa dijadikan usaha rumahan. Nah, ingin lebih tahu lagi tentang ternak Ikan Cupang? Yuk, ikuti saja ulasan berikut ini!

Mengenal Ikan Cupang

Ikan Cupang atau yang memiliki nama latin Betta sp. Ini merupakan jenis ikan hias air tawar yang banyak dijumpai di daerah tropis. Ikan ini bias kamu temui di kawasan perairan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Hidup ikan ini juga berkelompok dengan habitat asli berupa danau, rawa, dan sungai dengan arus tenang.

Ikan Cupang mempunyai keistimewaan yakni daya tahan tubuhnya yang sangat baik. Bahkan, ikan ini sanggup lho hidup di air yang kadar oksigennya tipis. Jadi, ikan Cupang bias dirawat di dalam wadah toples kecil meski tidak diberi aerator sekalipun. Wah, hebatya?

Jenis-Jenis Ikan Cupang

Dilihat dari macamnya, ikan ini terbagi menjadi dua, yakni Cupang hias dan Cupang aduan. Tentunya, Cupang hias hanya untuk dipelihara sebagai hiasan saja, entah itu dinikmati warnanya, bentuknya, atau gerakannya. Sementara itu, Cupang adu dipelihara lantaran disiapkan untuk adu atau tanding. Jadi memilihnya pun ekstra teliti, misalnya saja yang tubuhnya kuat.

Secara umum, di dunia ini sebenarnya terdapat lebih dari 73 spesies ikan Cupang. Namun spesies yang banyak beredar di pasar kebanyakan darigolongan splendens complex. Golongan ini pada umumnya terdiri dari jenis Betta stiktos, Betta splendens, Betta smaragdina, Betta mahachai, dan Betta imbellis. Kadangkala bahkan hasil silangan dari beberapa spesies tersebut juga menjadi incaran.

Cara Budidaya Ikan Cupang

Untuk budidaya ikan ini, hal-hal yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut :

1. Memilih Indukan

Ikan cupang jantan dan betina

Untuk memulai suatu usaha ternak yang baik, tentunya kita harus memilih indukan yang unggul. Ambillah indukan Ikan Cupang yang berkualitas, misalnya saja berasal dari garis keturunan unggul, bebas penyakit, kondisinya bugar, dan tidak mengidap cacat bawaan. Setelahnya, kamu bisa memisahkan antara indukan jantan dan betina.

Indukan jantan biasanya memiliki gerakan yang lincah, tubuh yang lebih besar, serta sirip dan ekor lebar yang mengembang dan berwarna cerah. Sedangkan untuk indukan betina, cirinya adalah gerakan lamban, tubuh kecil, dan sirip serta ekor yang lebih pendek dengan warna kusam.

2. Pemijahan Ikan

Proses Pemijahan Ikan Cupang

Sebelum masuk masa pemijahan, pastikan indukan jantan dan betina sudah dalam fase matang gonad alias siap kawin. Ciri-cirinya adalah berumur sekitar 4-8 bulan, berbadan panjang, agresif, lincah, serta sirip panjang dengan warna terang untuk indukan jantan. Sementara itu bagi cupang betina, cirri masa gonad adalah berumur sekitar 3-4 bulan, badan membulat, perut membuncit, lambat bergerak, dan sirip pendek dengan warna kusam.

Setelah semua itu dipastikan, kamu bias melakukan pemijahan dalam wadah baskom plastik, bias juga dalam akuarium kecil berukuran 20x20x20 cm. Hal ini karena dalam satu kali kawin, ikan ini biasanya akan bertelur hingga 1000 butir dan akan menetas dalam kurun waktu sekitar 24 jam saja dari masa pembuahan. Cepat, bukan?

Namun, tingkat kematiannya juga sangat tinggi. Dari semua butir telur tersebut, biasanya yang berhasil sampai masa panen hanya sekitar 30 hingga 50 ikan saja.

Jangan lupa untuk menyiapkan gelas plastik bagi ikan cupang yang betina. Tidak lupa, berikan juga tumbuhan air, misalnya saja kayambang.

Bagi induk jantan, kawinkan mereka sekitar 8 kali dengan selang waktu 2-3 minggu. Untuk betina, cukup sekali saja ya. Pasalnya bila betina dipaksa untuk kawin berkali-kali, maka akan terjadi penurunan keragaman telur yang mana nantinya anakan akan didominasi kelamin betina saja.

3. Proses Perkawinan Ikan Cupang

Agar proses pemijahan yang akan anda lakukan bisa berhasil, berikut ini panduan step by step yang bisa anda ikuti: 

1. Siapkan Tempat untuk Memijah Ikan Cupang dengan tinggi 10-20 cm

Langkah pertama adalah mempersiapkan tempat untuk memijah, anda bisa menggunakan air bersih biak itu bersumber dari sumur atau air sungai yang jernih. Diamkan terlebih dahulu air tersebut selama 1 malam.

2. Masukkan ikan cupang jantan yang sudah siap untuk dikawinkan, dan biarkan ikan cupang tersebut kurang lebih selama satu hari di dalam wadah tersebut.

3. Proses perkawinan 

Untuk proses perkawinan ikan cupang sendiri biasanya terjadi sekitar jam 7-10 pagi, atau ketika menjelang sore hari, yakni pukul 4-6 sore.

Ketika proses perkawinan sedang berlangsung, sebaiknya anda menutup wadah pemijahan karena biasanya perkawinan Ikan cupang ini cukup sensitif. Anda bisa menutup wadah dengan koran. Selain itu, kamu juga bisa meletakkan wadah ini pada ruangan yang tersembunyi dan terhindar dari keramaian.

4. Segera angkat idukan betina setelah terjadi pembuahan pada indukan betina

Segera angkat indukan betina setelah terjadi pembuahan. Biasanya indukan jantanlah yang akan menjaga dan membesarkan anakannya. 

Jika anda tidak mengangkat indukan betina maka maka telur-telur yang telah dibuahi sebelumnya akan dimakan oleh sang betina.

5. Telur akan menetas kurang lebih dalam sehari

Biasanya telur-telur tersebut akan menetas dalam sehari, dalam 1000 butir telur biasanya akan menetas 30 – 50 anakan cupang.

Dalam 3 hari pasca menetas ini, anakan cupang tidak perlu anda beri pakan karena masih ada cadangan pakan dari dalam telur.

Sementara untuk indukan jantan cupang ini akan berpuasa selama menjaga bibit-bibit anakan. Sungguh mulia ya sob!

6. Berikan kutu air setelah 3 hari 

7. Saat anakan berumur 2 pekan, maka angkat indukan yang jantan 

8. Begitu sudah memasuki usia, 1,5 bulan, anda sudah bisa memasukkan ikan cupang ini ke dalam wadah pembesaran berdasarkan jenis kelaminnya.

4. Pakan Ikan Cupang

Kutu Air Pakan Ikan Cupang

Untuk pakan ikan ini, mereka sangat menyukai kutu air, larva nyamuk, dan juga cacing sutera. Ada baiknya kamu memberinya selang-seling antara ketiga jenis pakan tersebut agar ikan tidak stress dan bosan. Pakan juga sebaiknya diberikan 3-4 kali dalam sehari.

Bahkan, semakin sering kamu memberi pakan, semakin baik pula kondisi ikan Cupang. Tapi harap diingat, berilah pakan sedikit demi sedikit ya. Dengan metode itu, maka kamu bias sesering mungkin memberi pakan ikan.

Tentunya cara ini lebih efektif dibanding memberi pakan banyak sekaligus. Malahan, hal tersebut akan mengakibatkan resiko penumpukan sisa pakan dan akan menyebabkan banyak bibit penyakit berkembang.

Untuk membeli pakan ini, kamu bias mendapatkannya secara gratis lho. Kutu air bias dengan mudah kamu dapati di selokan-selokan yang airnya menggenang. Kamu juga bias mencari jentik nyamuk digenangan air sekitar rumah.

Atau jika tidak mau repot, ketiga pakan tersebut dapat kamu beli di toko akuarium yang tentunya menjual pakan ikan. Bahkan, untuk menghemat anggaran pakan, banyak peternak yang turut membudidayakan kutu air. Wah, kreatifnya!

5. Perawatan Ikan Cupang

Seperti yang sudah disampaikan di atas, ikan cupang rata-rata memang berdaya tahan bagus. Ikan ini juga bias hidup dikadar oksigen rendah, kondisi tanpa menggunakan aerator, serta lingkungan yang bias dibilang tidak terawat.

Namun jangan salah, yang namanya ternak, tentunya kamu harus merawat dengan baik peliharaanmu, bukan? Salah-salah, kamu yang akan merugi karena tidak adanya ikan yang dipanen nantinya.

Nah, untuk itu, ada baiknya kamu merawat ikan ini sebaik mungkin. Berikanlah aerasi dan juga filter pembersih untuk menjaga kualitas air. Selain itu, rawatlah ikan dengan rajin membersihkan kolam serta membersihkan sisa-sisapakan.

Hal ini selain untuk menjaga tumbuh kembang ikan, juga berguna untuk memelihara daya tahan ikan agar semakin bugar dan sehat. Apalagi ikan yang kamu rawat untuk kontes. Wah, jangan sampai tidak terurus deh!

Satu hal lagi yang mesti kamu ingat selama ternak Ikan Cupang, yakni jangan sampai memelihara lebih dari satu cupang jantan dewasa dalam satu akuarium bersama karena mereka akan saling menyerang lho. Apalagi jika wadah akuariumnya kecil, bisa-bisa mereka bertarung setiap saat.

Hal ini tentu saja nantinya akan berimbas pada rusaknya sirip-sirip ikan tersebut dan membuat warnanya juga sulit keluar. Lebih baik, pisahkan ikan-ikan ini ke dalam toples kaca satu-satu dengan jarak beraturan dan kondisi yang tidak terlalu terang.

Trik ini sangat bermanfaat lho untuk ikan aduan. Bahkan dari pengalaman, ikan yang disimpan dalam tempat gelap akan lebih agresif. Selain itu, jangan lupa beri sekat antar kaca agar ikan tidak membenturkan dirinya sendiri ketoples.

*****

Nah, demikianlah ulasan mengenai ternak Ikan Cupang. Semoga bermanfaat dan dapat kamu jadikan referensi ya!

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar