Skip to main content

Cara Budidaya Jamur Tiram untuk Pemula (Panduan Lengkap)



Cara Budidaya Jamur Tiram – Tidak smeua jamur bisa kita konsumsi, karena sebagiannya beracun dan membahayakan kesehatan bahkan keselamatan kita. Namun, sebagian lagi bisa kita konsumsi, bahkan mengandung nutrisi yang sangat tinggi.

Sebelum kita kupas tuntas cara budidaya jamur tiram, ada baiknya kalau kita mengetahui apa saja kandungan nutrisi yang ada di dalam jamur tiram. Tahukah anda? Menurut situs wikipedia bahasa Indonesia, Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%

Ada banyak cara budidaya jamur tiram yang bisa kita lakukan sendiri di rumah, salah satunya yang sedang berkembang dan populer belakangan adalah dengan media dari serbuk gergaji dikemas dalam kantong plastik. Cara ini terbilang sederhana dan bisa diaplikasikan oleh pemula sekalipun.

Namun, jamur tiram dapat hidup dan berkembang dengan baik apabila lingkungan sekitarnya mendukung. Maka dari itu, sebelum kita melakukan budaiaya jamur tiram di rumah, ada baiknya kalau kita prakondisikan terlebih dahulu lingkungan untuk budidaya.

Alat dan Bahan Budidaya Jamur Tiram

Sipakan alat dan bahan yang diperlukan berikut ini:

  • Kompor minyak tanah
  • Drum mempunyai ukuran diamater 80 cm, dengan tinggi 96 cm
  • Rak, diperlukan ukuran luas 3m²
  • pH meter
  • Thermometer
  • Sprayer / penyemprot, menggunakan pipa paralon berukuran 2 inci berjumlah 300 buah
  • Cincin
  • Lampu spirtus, dengan ukuran 30 liter
  • Wadah Baskom Bahan plastic
  • Sekpo
  • Serbuk kayu albasia dengan berat 10,5 kg
  • Dedak halus sekitar 21 kg
  • Tepung jagung dengan berat 0,6 kg
  • TSP murni 1 kg
  • Kapur 3 pcs
  • Bibit jamur F3 dengan banyaknya 3 buah
  • Alcohol 95% berjumlah 1 liter
  • Kantung plastic transparan (20x35x0,5) cm jumlah 300 buah
  • Kertas roti 10 x 10 dengan banyaknya 300 buah
  • Karet gelang tahan panas sebanyak 600 buah
  • Air sumur 30 liter

Cara Budidaya Jamur Tiram

Secara alamiahnya, jamur tiram tumbuh dan berkembang di bawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu.Jamur tiram sendiri tidak membutuhkan banyak sinar matahari untuk hidup dan berkembang, Bahkan, bisa berkembang jauh lebih baik lagi pada lingkungan yang lebih redup.

Berikut ini beberapap persyaratan untuk budidaya jamur tiram yang mesti anda perhatikan:

Temperature Suhu

Hal pertama yang harus diperhatikan agar jamur dapat hidup dan berkembang dengna baik adalah suhu. Buatlah susu rungan standard yaitu  kisaran antara 23-28 ° C. Waluapun demikian, dengan suhu di bawah 23 ° C, miselium jamur tiram putih masih bisa tumbuh meskipun lambat. Sedangkan memerlukan lebih banyak waktu untuk pertumbuhan tubuhnya yang membentuk seperti kerang, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 ° C selama 2 samapai 3 hari.

Ketika nilai suhu rendah tidak diperoleh, maka ada dua kemungkinan terjadi, yaitu pertumbuhan jamur tumbuh buah tidak akan membentuk, yang berarti perawatan tidak berhasil, atau bahkan jika terbentuk, waktu yang dibutuhkan akan lama. tetapi bagaimanapun tahap kedua jamur tiram putih masih dapat tumbuh pada kisaran suhu 12-37,8 ° C.

Kelembaban

Selain suhu, kelembaban udara juga menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya yang akan kita lakukan. Dimana jika air terlalu sedikit maka pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, bahkan berhenti sama sekali.

Namun, jika terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati. Kurangi kadar air di pabrik akan diperoleh baik saat menyiram. Jamur tumbuh dengan baik di kondisi lembab, tetapi tidak ingin genangan air. Oyster miselium jamur tumbuh optimal pada kurangi yang memiliki kadar air sekitar 60%. Adapun merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, membutuhkan kelembaban sekitar 70-85%.

Cahaya

faktor penentu keberhasilan budidaya jamur berikutnya adalah cahaya matahari, dimana jamur berkembang dengan optimal pada cahaya redup, tidak terlalu gelap juga tidak terlalu terang. Karena cahaya langsung dapat menyebabkan jamur layu dan ukuran jamur akan lebih kecil.

Jamur dapat tumbuh optimal dengan cahaya yang menyebar sehingga usahakan agar ada pohon peneduh di dekat gedung tempat jamur pemeliharaan.

Udara

jamur juga membutuhkan oksigen yang cukup untuk bisa tumbuh dengan optimal. Memang, jamur tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksisgen akan mudah layu dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus diberi ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan secara baik.

Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo dioksida yang terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.

Derajat Keasaman (pH)

Faktor penentu pertumbuhan jamur yang terakhir adalah keasaman atau pH media. Dimana jamur tiram membutuhkan pH yang sedikit asam yaitu sekitar 5,0-6,5. Nilai pH medium diperlukan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, seperti produksi asam organic.

Kondisi asam dapat menyebabkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yang terlalu tinggi (basa), dapat menyebabkan system metabolism dari jamur tiram putih tidak efektif. Bahkan, menyebabkan kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yang mendekati normal (pH 6,8-7,0).

Step by Step Cara Budidaya Jamur Tiram

Berikut ini panduan step by step cara budidaya jamur tiram yang bisa anda praktekan:

1. Menyiapkan Kumbung

Setelah semua prasyarat di atas terpenuhi atau minimal mendekati kondisi idela, kini saatnya kita untuk mempersiapkan segala peralatan serta media tumbuh jamur ritam. Pertama yang harus kita siapkan adalah Kumbung atau rumah jamur.

Kumbung sendiri merupakan rak-rak untuk menyusun media tumbuh jamur atau baglog. Perlu diperhatikan supaya kumbung dapat menjaga suhu dan kelembaban.

Kumbung sendiri bisa dibuat dari kayu atau bambu, tergantung ketersediaannya, untuk dinding kumbung sendiri bisa terbuat dari gedek atau papan serta atapnya terbuat dari genteng atau sirap. Atap harus menjadi perhatian, karena jangan sampia anda menggunakan atap seng atau asbes karena dapat mengakibatkan suhu udara menjadi panas. Sedangkan lantainya biarkan dari tanah saja, karena membantu penyerapan air pada saat menyiram jamurnya.

Untuk lebih jelasnya bisa anda lihat pada gambar di bawah ini:

Kumbung

Jelas terlihat, rak-rak yang bertingkat agar lebih efektif dan muat banyak. Untuk dimensi atau ukurannya, bisa anda buat berjengjang 40 cm dan  panjang setiap rus rak 1 meter. Pada setiap ruas rak sebesar ini dapat menampung 70-80 baglog. Sesuaikan jumlah rak dengan target produksi.

2. Menyiapkan Media Tumbuh

Setelah rak atau kumbung siap, saatnya untuk membuat baglog. Baglog sendiri merupakan media tumbuh jamur itu sendiri. Nah, jadi di baglog lah nanti jamur akan kita budaidayakan. Seperti yang sudah disebutkan di atas, media tumbuh jamur tiram berupa serbuk gergaji.

Baglog biasanya dibugkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujunganya diberi lubang. Di lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh keluar. Untuk lebih jelasnya bisa anda lihat pad gambar di bawah ini:

Media Tumbuh Jamur Tiram

Berikut ini bahan yang dibutuhkan untuk mendapatkan 100 log:

  • Ampas tebu dan serbuk gergaji 10,5 kg
  • Tepung jagung 0,6 kg
  • Dedak halus 21 kg
  • TSP 1 kg
  • Kapur 3 buah
  • Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.

Cara Membuat Baglog

  • Campur semua bahan di atas sesuai dengan komposis dan taakaran di dalam wadah baskom plastic/ jolang aduk bahan yang sudah di campur tersebut secara merat. Perhatikan jangan samapa muncul gumpalan.
  • Bahan yang sudah di campurkan di atas lalu masukan ke dalam Palstik dengan ukuran 20 x 35 cm dan dengan ketebalan sekitar 0,5. Bahan tersebut harus dipadatkan supaya log akan terbentuk dengan baik. Perlu di perhatikan, pada ujung plastic di bagian bawah di tusukan dengan jari agar masak. Ini di lakukan agar bahan yang telah di padatkan tersebut bisa duduk tegak/ tidak miring. Pengisian lebih baik jangan terlalu penuh, sisakan skitar 15 Cm aga lebih mudah ketika di ikat.
  • Berat log yang baik adalah 1,2 Kg, maka log harus di timbang
  • Sisa pada ujung plastik ke dalam lngkaran cincin dilipat keluar, kemudian diikat pada bagian mulut plastic menggunakan karet tahan panas.
  • Tutup mulut log tersebut menggunakan kapas lalu tutup kembali menggunakan bahan kertas, kemudian diikat kembali dengan karet.
  • Kukus log tersbut dengan waktu selama 12 jam.
  • Jangka waktu pengukusan dihitung ketika air di dalam drum mendidih.
  • Jika pengukusan telah selesai, Log kemudian di angkat dari drum. selanjutnya, diamkan selama 8 jam di dalam ruangan tertutup.

3. Cara Menyusun Baglog

Step selanjutnya adalah teknik penyusun baglog, anda dapat menyusun baglog vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas atau serta secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.

Kedua cara ini memiliki kelebihan masing-masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Jika penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk pemanenan juga lebih mudah. Hanya saja, saat penyusun lebih banyak menyita tempat.

4. Cara Penanaman Bibit

Berikut ini panduan cara menanam bibit jamur:

  • Harus dilakukan dengan cepat, namun tetap teliti.
  • Log yang sudah di berikan bibit tersebut ditutup kembali menggunakan kapas.
  • Pada setiap gerakan sendok yang digunakan, dipanaskan menggunakan api dari lampu spirtus.
  • Berikan 3 sendok makan bibit kedalam setiap satu log media.
  • Buka karet pada log, kertas penutup, dan juga kapas penutup Log.
  • Agar lebih mudah dalam penanaman bibit, Log yang akan diinokulasi di letakan di depan dekat tangan kiri.
  • Pakailah sarung sarung tangan dalam menyemprotkan ruangan
  • Semprot isi ruangan secara merata menggunakan alcohol 95%
  • Penanaman bibit harus di lakukan pada tempat/ruangan yang tertutup
  • Log yang sudah di Tanami dengan bibit letakan pada Rak.
  • Diamkan saja sampai seluruh Log tersebut tumbuh dengan sendirinya.
  • Jika seluruh log media ditumbuhi jamur, tutup kapas dan cincin di bagian atas log tersebut dibuka.
  • Agar kelembaban terjaga, semprotkan dengan mnggunakan sprayer pada setiap Log.
  • Nah, bisa di lihat jika jamur tumbuh dengan mekar dan lebar, berarti sudah siap di panen.

5. Pengendalian Hama

Anda juga perlu memperhatikan apakah ada hama yang menyerang atau tidak, karea serangan hama dan penyakit bisa membuat panen gagal. Tempat budidaya harus dibersihkan dengan penyemprotan formalin pada area sekitar kumbung, secara berkala.

6. Panen Budidaya Jamur Tiram

Jika baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 2 minggu sejak pembukaan baglog, jamur sudah mulai tumbuhh dan sudah dapat dipanen. Baglog jamur dapat dipanen sebanyak 5-8 kali, jika perawatannya baik. Baglog yang memiliki berawat sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur kurang lebih 0,7-0,8 kg.

Cara Budidaya Jamur Tiram

Pemanenan dapat dilakukan pada jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya di ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih berserih. Jika masa panen lewat setengah hari saja, maka warna dari jarum tiram akan berubah menjadi kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Jika sudah begini, jamur akan cepat layu dan tidak akan bertahan lama. Perlu diperhatikan bahwa dalam proses panen harus tepat sesuai jadwal. Jarak panena pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.

Demikianlah panduan cara budidaya jamur tiram untuk pemula yang bisa kami bagikan untuk anda, semoga bermanfaat untuk anda semua jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada yang lainnya agar lebih bermanfaat lagi.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar